Senin, 10 November 2014

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Daftar Pahlawan Nasional Indonesia (per 2011)
Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia.[1] Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesiaatas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara."[2] Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:[2]
  1. Warga Negara Indonesia[a] yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
    1. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
    2. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
    3. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
  2. Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
  3. Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
  4. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
  5. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
  6. Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
  7. Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;[2] dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.[1] Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta.[2] Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.[3]
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekrit Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama Abdul Muis, yang wafat pada bulan sebelumnya.[4][5][6] Gelar ini digunakan saat pemerintahan Sukarno. Ketika Suharto berkuasa pada pertengahan 1960an, gelar terbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 kepada sepuluh korban kudeta Gerakan 30 September yang gagal, sementara Sukarno dan mantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia[3][4][6]
151 pria dan 12 wanita telah diangkat sebagai pahlawan nasional, yang paling terbaru adalah Abdul Wahab HasbullahDjamin GintingMuhammad Mangundiprojo, dan Sukarnipada tahun 2014.[7] Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagian barat sampai Papua di bagian timur. Mereka berasal dari berbagai etnis, meliputi pribumi Indonesiaetnis Tionghoa, dan Eurasia. Mereka meliputi perdana menterigerilyawan, menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, jurnalis, dan seorang uskup.
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan penyortiran menurut tahun kelahiran, wafat, dan penetapan. Nama-nama distandarisasikan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dan tidak menggunakan ejaan aslinya.[b]


Seorang pria mengenakan sorban menghadap ke depan
Antasari pada mata uang 2,000 rupiah
Seorang wanita menghadap ke kiri
Cut Nyak Dhien pada mata uang 10,000 rupiah
Seorang pria berjenggot menghadap ke depan
Sisingamangaraja XIIpada mata uang 1,000 rupiah


Pahlawan Nasional Indonesia
NamaLahirWafatCatatanPenetapanProvinsi asal/pengusulRef.
Abdul Halim19111988Aktivis kemerdekaan dan politisi, Perdana Menteri Indonesia2008Sumatera Barat[3][8]
Abdul Haris Nasution19182000Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat2002Sumatera Utara[3][9]
Abdul Kadir17711875Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1999Kalimantan Barat[3][10]
Abdul Malik Karim Amrullah19081981Sarjana Islam dan penulis2011Sumatera Barat[11]
Abdul Muis18831959Politisi, kemudian penulis1959Sumatera Barat[c][4][12]
Abdul Rahman Saleh19091947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda1974D.I. Yogyakarta[4][13]
Abdul Wahab Hasbullah18881971Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama2014Jawa Timur[7]
Andi Abdullah Bau Massepe19181947Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki2005Sulawesi Selatan[3][14]
Achmad Subarjo18961978Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan2009Jawa Barat[3][15]
Adam Malik19171984Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga1998Sumatera Utara[3][16]
Adnan Kapau Gani19051968Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional2007Sumatera Barat[3][17]
Nyi Ageng Serang17521828Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan1974Jawa Tengah[3][18]
Agus Salim18841954Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin IslamMinang1961Sumatera Barat[4][19]
Agustinus Adisucipto19161947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda1974D.I. Yogyakarta[4][20]
Ahmad Dahlan18681934Pemimpin Islam Jawa, mendirikanMuhammadiyah; suami Siti Walidah1961D.I. Yogyakarta[4][21]
Ahmad Rifa'i17861870Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya2004Jawa Tengah[3][22]
Ahmad Yani19221965Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][23]
Alimin18891964Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokohPartai Komunis Indonesia1964Jawa Tengah[4][24]
Amir Hamzah19111946Penyair dan nasionalis1975Sumatera Utara[3][25]
Antasari18091862Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar1968Kalimantan Selatan[4][26]
Arie Frederik Lasut19181949Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda1969Sulawesi Utara[4][27]
Bagindo Azizchan19101947Walikota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional2005Sumatera Barat[3][28]
Basuki Rahmat19211969Jenderal, saksi dari Supersemar1969Jawa Timur[4][29]
Teungku Chik di Tiro18361891Tokoh Islam Aceh dan pemimpin gerilyawanyang melakukan perlawanan pasukan kolonial Belanda1973Aceh[4][30]
Cilik Riwut19181987Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya diKalimantan Tengah1998Kalimantan Tengah[3][31]
Cipto Mangunkusumo18861943Politisi Jawa, mentor Sukarno1964Jawa Tengah[4][32]
Cokroaminoto18831934Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentorSukarno1961Jawa Timur[4][33]
Ernest Douwes Dekker18791950Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia1961Jawa Timur[d][4][34]
Dewi Sartika18841947Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negara tersebut1966Jawa Barat[4][35]
Cut Nyak Dhien18501908Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar1964Aceh[4][36]
Diponegoro17851855Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkanperang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda1973D.I. Yogyakarta[4][37]
Djamin Ginting19211974Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo2014Sumatera Utara[7]
Donald Izacus Panjaitan19251965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalamGerakan 30 September1965Sumatera Utara[4][38]
Eddy Martadinata19211966Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter1966Jawa Barat[4][39]
Fakhruddin18901929Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia1964D.I. Yogyakarta[4][40]
Fatmawati19231980Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno2000Bengkulu[3][41]
Ferdinand Lumbantobing18991962Doktor dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh1962Sumatera Utara[4][42]
Frans Kaisiepo19211979Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua1993Papua[3][43]
Gatot Mangkupraja18961968Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air2004Jawa Barat[3][44]
Gatot Subroto19071962Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat1962Jawa Tengah[4][45]
Halim Perdanakusuma19221947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional1975Jawa Timur[3][46]
Hamengkubuwono I17171792Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikan Yogyakarta2006D.I. Yogyakarta[3][47]
Hamengkubuwono IX19121988Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua1990D.I. Yogyakarta[3][48]
Harun Bin Said19471968Mengebom MacDonald House saatkonfrontasi Indonesia–Malaysia1968Jawa Timur[e][4][49]
Hasan Basri19231984Prajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasi Kalimantan di Indonesia2001Kalimantan Selatan[3][50]
Hasanuddin16311670Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1973Sulawesi Selatan[4][51]
Hasyim Asy'ari18751947Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama1964Jawa Timur[4][52]
Hazairin19061975Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar1999Sumatera Barat[3][53]
Herman Johannes19121992Insinyur, membuat senjata selama Revolusi Nasional, membantu pendirian Universitas Gadjah Mada2009Nusa Tenggara Timur[3][54]
Ida Anak Agung Gde Agung19211999Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan2007Bali[3][55]
Idham Chalid19212010Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi2011Kalimantan Selatan[11][56]
Ilyas Yakoub19031958Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan1999Sumatera Barat[3][57]
Tuanku Imam Bonjol17721864Tokoh Islam dari Sumatera Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri1973Sumatera Barat[4][58]
Radin Inten II18341856Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda1986Lampung[3][59]
Iskandar Muda15931636Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara1993Aceh[f][3][60]
Ismail Marzuki19141958Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan2004DKI Jakarta[3][61]
Iswahyudi19181947Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional1975Jawa Timur[3][62]
Iwa Kusumasumantri18991971Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi2002Jawa Barat[3][63]
Izaak Huru Doko19131985Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana2006Nusa Tenggara Timur[3][64]
Janatin19431968Mengebom MacDonald House saatkonfrontasi Indonesia–Malaysia1968Jawa Tengah[g][4][65]
Jatikusumo19171992Jenderal Angkatan Darat dan politisi2002Jawa Tengah[3][66]
Andi Jemma19351965Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional2002Sulawesi Selatan[3][67]
Johannes Abraham Dimara19162000Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua2010Papua[68]
Johannes Leimena19051977Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinik Puskesmas2010Maluku[68]
Juanda Kartawijaya19111963Politisi SundaPerdana Menteri Indonesiaterakhir1963Jawa Barat[4][69]
Karel Satsuit Tubun19281965Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September1965Maluku[4][70]
Kartini18791904Tokoh hak asasi perempuan Jawa1964Jawa Tengah[4][71]
Ignatius Joseph Kasimo19001986Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik2011D.I. Yogyakarta[11][72]
Katamso Darmokusumo19231965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][73]
I Gusti Ketut JelantikTidak diketahui1849Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1993Bali[3][74]
I Gusti Ketut Puja19041957Gubernur Bali pertama2011Bali[11][75]
Ki Hajar Dewantara18891959Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudaraSuryopranoto1959D.I. Yogyakarta[4][76]
Ki Sarmidi Mangunsarkoro19041957Pengajar bersama dengan Budi Utomo danTaman Siswa, menteri pemerintahan2011Jawa Tengah[11][77]
Kiras Bangun18521942Pemimpin gerilyawan Batak yang melawan penjajah Belanda2005Sumatera Utara[3][78]
Kusumah Atmaja18981952Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama1965Jawa Barat[4][79]
La Maddukelleng17001765Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo1998Sulawesi Selatan[3][80]
Lambertus Nicodemus Palar19001981Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi2013Sulawesi Utara[81]
John Lie19111988Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantuRevolusi Nasional2009Sulawesi Utara[3][82]
Mahmud Badaruddin II17671852Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda1984Sumatera Selatan[3][83]
Mangkunegara I17251795Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah1988Jawa Tengah[3][84]
Andi Mappanyukki18851967Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920an dan 30an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe2004Sulawesi Selatan[3][85]
Maria Walanda Maramis18721924Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar1969Sulawesi Utara[4][86]
Martha Christina Tiahahu18001818Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda1969Maluku[4][87]
Marthen Indey19121986Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia1993Papua[3][88]
Mas Mansur18961946Sarjana Islam, pemimpin Muhammadiyah1964Jawa Timur[4][89]
Mas Tirtodarmo Haryono19241965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Timur[4][90]
Maskun Sumadireja19071986Aktivis kemerdekaan dan politisi2004Jawa Barat[3][91]
Cut Nyak Meutia18701910Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1964Aceh[4][92]
Mohammad Hatta19021980Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama2012Sumatera Barat[h][93][94]
Mohammad Husni Thamrin18941941Politisi dan aktivis kemerdekaan1960DKI Jakarta[4][95]
Mohammad Natsir19081993Sarjana Islam dan politisi, Perdana Menteri Indonesia kelima2008Sumatera Barat[3][96]
Teuku Muhammad Hasan19061997Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumaterapertama2006Aceh[3][97]
Muhammad Mangundiprojo19051988Pejuang kemerdekaan, pemimpinPertempuran Surabaya2014Jawa Tengah[7]
Muhammad Yamin19031962Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan1973Sumatera Barat[4][98]
Mustopo19131986Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo2007Jawa Timur[3][99]
Muwardi19071948Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta1964Jawa Tengah[4][100]
Nani Wartabone19071986Aktivis kemerdekaan dan politisi, membantu memadamkan pemberontakan Permesta2003Gorontalo[3][101]
I Gusti Ngurah Rai19171946Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional1975Bali[3][102]
Nuku Muhammad Amiruddin17381805Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda1995Maluku Utara[3][103]
Noer Alie19141992Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional2006Jawa Barat[3][104]
Teuku Nyak Arif18991946Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama1974Aceh[105]
Opu Daeng Risaju18801964Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional2006Sulawesi Selatan[3][106]
Oto Iskandar di Nata18971945Politisi dan aktivis kemerdekaan1973Jawa Barat[4][107]
Pajonga Daeng Ngalie19011958Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional2006Sulawesi Selatan[3][108]
Pakubuwono VI18071849Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda1964Jawa Tengah[4][109]
Pakubuwono X18661939Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia2011Jawa Tengah[11][110]
Pattimura17831817Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1973Maluku[4][111]
Pierre Tendean19391965Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965DKI Jakarta[4][112]
Pong Tiku18461907Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda2002Sulawesi Selatan[3][113]
Raja Ali Haji1809kr. 1870Sejarawan dan penyair dari Riau2004Kepulauan Riau[3][114]
Raja Haji Fisabilillah17271784Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda1997Riau[3][115]
Rajiman Wediodiningrat18791952Ketua Dewan Perwakilan Rakyat pertama2013D.I. Yogyakarta[81]
Ranggong Daeng Romo19151947Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional2001Sulawesi Selatan[3][116]
Rasuna Said19101965Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis1974Sumatera Barat[3][117]
Robert Wolter Monginsidi19251949Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda1973Sulawesi Selatan[4][118]
Saharjo19091963Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut1963Jawa Tengah[4][119]
Sam Ratulangi18901949Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia1961Sulawesi Utara[4][120]
Samanhudi18781956Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam1961Jawa Tengah[4][121]
Silas Papare19181978Memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia1993Papua[3][122]
Sisingamangaraja XII18491907Pemimpin Batak yang melakukan kampanyegerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda1961Sumatera Utara[4][115]
Siswondo Parman19181965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][123]
Siti Hartinah19231996Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah1996Jawa Tengah[3][124]
Siti Walidah18721946Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istriAhmad Dahlan,1971D.I. Yogyakarta[i][4][125]
Slamet Riyadi19271950Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan diSulawesi2007Jawa Tengah[3][126]
Sudirman19161950Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesiapada saat Revolusi Nasional1964Jawa Tengah[j][4][127]
Albertus Sugiyapranata18961963Uskup Katolik Jawa dan nasionalis1963Jawa Tengah[4][128]
Sugiyono Mangunwiyoto19261965Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965D.I. Yogyakarta[4][129]
Suharso19121971Pelopor pengobatan prostesis1973Jawa Tengah[4][130]
Sukarjo Wiryopranoto19031962Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi1962Jawa Tengah[4][131]
Sukarni19161971Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi2014Jawa Timur[7]
Sukarno19011970Aktivis kemerdekaan yang membacakanProklamasi KemerdekaanPresiden Indonesiapertama2012Jawa Timur[h][93][94]
Sultan Agung15911645Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC1975D.I. Yogyakarta[3][132]
Andi Sultan Daeng Radja18941963Aktivis kemerdekaan dan politisi2006Sulawesi Selatan[3][133]
Supeno19161949Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional1970Jawa Tengah[4][134]
Supomo19031958Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi1965Jawa Tengah[4][135]
Suprapto19201965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][136]
Supriyadi19251945Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar1975Jawa Timur[k][3][137]
Suroso18931981Politisi dan aktivis kemerdekaan1986Jawa Timur[3][138]
Suryo18961948Gubernur Jawa Timur saat Revolusi Nasional1964Jawa Timur[4][139]
Suryopranoto18711959Pengajar dan tokoh hak asasi pekerja, saudara Ki Hajar Dewantara1959D.I. Yogyakarta[4][140]
Sutan Syahrir19091966Politisi, Perdana Menteri Indonesia pertama1966Sumatera Barat[4][141]
Soetomo18881938pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo1961Jawa Timur[l][4][142]
Sutomo19201981Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya2008Jawa Timur[m][3][143]
Sutoyo Siswomiharjo19221965Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saatGerakan 30 September1965Jawa Tengah[4][144]
Syafruddin Prawiranegara19111989Gubernur Bank Indonesia pertama2011Banten[11]
Syarif Kasim II18931968Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur1998Riau[3][134]
Tahi Bonar Simatupang19201990Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 19542013Sumatera Utara[81]
Tuanku Tambusai17841882Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri1995Riau[3][145]
Tan Malaka18841949Politisi dan aktivis komunis Minang1963Sumatera Barat[4][146]
Thaha Syaifuddin18161904Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda1977Jambi[3][147]
Tirtayasa16311683Gerilyawan dari Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda1970Banten[4][148]
Tirto Adhi Suryo18801918Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya2006Jawa Tengah[3][149]
Teuku Umar18541899Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien1973Aceh[4][150]
Untung Surapati16601706Memimpin beberapa pemberontakan melawanVOC1975Jawa Timur[3][151]
Urip Sumoharjo18931948Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman1964Jawa Tengah[4][152]
Wage Rudolf Supratman19031938Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya"1971DKI Jakarta[4][153]
Wahid Hasyim19141953Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama1964Jawa Timur[4][154]
Wahidin Sudirohusodo18521917Doktor dan pemimpin di Budi Utomo1973D.I. Yogyakarta[4][155]
Wilhelmus Zakaria Johannes18951952Pelopor pengobatan radiologi1968Nusa Tenggara Timur[4][156]
Yos Sudarso19251962Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda1973Jawa Tengah[4][157]
Yusuf Tajul Khalwati16261699Pemimpin Islam, memimpin pemberontakangerilyawan melawan VOC1995Sulawesi Selatan[3][158]
Zainal Mustafa19071944Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang1972Jawa Barat[4][159]
Zainul Arifin19091963Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno1963Sumatera Utara[4][160]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar