Jumat, 09 Januari 2015

Pengelolaan Informasi

Pengelolaan Informasi
”Knowledge is Power”. Pepatah ini sudah sering kita dengar, tapi
Bill Gates ternyata tidak sependapat. Menurut Bill Gates dalam bukunya
Business @ the Speed of Thought, informasi yang di‐share‐lah yang memiliki
kekuatan dahsyat, karena informasi ini telah berubah dari informasi pasif
(yang hanya berada di kepala masing‐masing orang, ataupun yang
tersimpan dalam file) menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang bisa
memberi nilai tambah bagi kegiatan misalnya bisnis perusahaan. Informasi
sudah menjadi salah satu sumber daya dari sekian banyak sumber daya.
Berikut ini akan disampaikan beberapa pengertian informasi dari
berbagai sumber.
1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations
System : Conceptual Foundations, Structures, and Development
menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk
yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat
dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System
and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan
sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan
berguna kepada orang yang menerimanya.
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 9 -
3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku
Management Control Systems, menyebut informasi sebagai suatu
kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya
Accounting Information Systems : Concepts and Practise mengatakan
informasi sebagai kenyataan atau bentuk bentuk yang berguna yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Dari keempat pengertian seperti tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk
yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian‐kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan suatu keputusan.
2.3 Mencari Informasi
Dalam pengolahan data menjadi sebuah informasi, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan data itu sendiri. Disini
dibutuh sebuah kejelian untuk mendapat data‐data tersebut.
Pengumpulan data ini, dapat dilakukan dengan berbagai cara misal
dengan observasi (pengamatan), angket dan lainnya. Namun saat ini yang
paling sering adalah mencari informasi dengan melakukan searching dan
browsing di internet, misalnya dengan memanfaatkan search engine.
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 10 -
Banyak situs‐situs di internet yang menyediakan fasilitas search
engine, contoh www.google.com , www.altavista.com , www.yahoo.com
dan lain‐lain.
Gambar 1. situs www.google.com
2.4 Mengolah Informasi Menjadi Pengetahuan
Mengumpulkan informasi, bagi setiap pelaku orang baik seorang manajer,
pengusaha maupu tenaga pendidik tentu menjadi kebutuhan yang tak bisa
dihindarkan. Sadar atau tidak, mereka senantiasa mencari data dan
informasi bagi kebutuhan pengelolaan institusinya. Inilah yang sering
disebut pengumpulan inteligen (intelligence gathering), yakni proses
membuat pengetahuan atau rahasia yang tersembunyi menjadi aset dalam
rangka meraih tujuan organisasi. Mengelola informasi agar menjadi
pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan individu atau lembaga,
ternyata bukan langkah yang mudah.
Adapun tahap yang harus dilakukan dalam mengolah Informasi menjadi
pengetahuan adalah :
a. Cari
Setiap orang yang pernah melakukan pencarian informasi di internet
tahu bahwa terdapat ratusan, bahkan ribuan sumber informasi untuk
suatu tipe informasi tertentu. Langkah ini merupakan salah satu yang
Ketikkan
kata kunci
yang akan
dicari, lalu
klik mesin
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 11 -
paling sulit dari menciptakan pengetahuan. Dari mana data Anda
berasal?
b. Dapatkan
Terutama dengan metode search yang baku, adalah penting bahwa
informasi didapatkan dari sumber yang orisinil dan penyusunnya harus
sumber yang bisa dipercaya. Kumpulkan, dan periksa semua informasi,
jangan hanya memilah‐milah saja.
c. Evaluasi
Setiap bit informasi harus dievaluasi dari segi kualitas, konteks dan
umur (informasi memiliki usia manfaat sependek usia manfaat susu)
dan dalam hubungannya dengan informasi‐informasi lain yang telah
dikumpulkan. Sekali lagi pertimbangkan sumbernya.
d. Susun (Compile).
Salinlah informasi secara benar. Informasi bisa memiliki banyak corak.
Ini bukan lelucon. Akurasi sangat penting. Sebagai contoh, seorang
reporter sindikasi nasional menyusun informasi mengenai
penyelamatan dana perwalian jaminan sosial. Dia melaporkan bahwa 2
persen kenaikan dalam withholding tax jaminan sosial sudah cukup
uotuk menyelamatkan dana tersebut. Hanya,ada sedikit masalah
karena kesalahan penyusunan dia kehilangan faktor sebesar 15.
Dengan kata lain, withholding tax seharusnya dinaikkan 30 persen
untuk menyelamatkan dana yang dimaksud. Kesalahan kecil telah
merusak seluruh artikel.
e. Pahami.
Informasi tidak langung memiliki arah. Informasi memiliki arti berbeda
untuk setiap orang, karena mereka memiliki perspektif tersendiri,
setiap orang memiliki tujuan tersendiri, agenda tersendiri dan latar
belakang yang berbeda‐beda. Semua hal tersebut mempengaruhi
pemahaman seseorang atas informasi.
f. Analisis.
Untuk mencapai satu tingkat lebih tinggi dari hanya memahami data,
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 12 -
Anda harus mengevaluasi informasi dalam hubungannya dengan semua
faktor lain: pengetahuan umum, standar industri, hubungan,
kecenderungan untuk berubah, dan lain sebagainya.
g. Simpulkan.
Informasi harus dikonsolidasikan. Seorang tenaga penjualan mungkin
mendapatkan ratusan halaman informasi dan mesti menguranginya
menjadi satu halaman kesimpulan. Apa kesimpulan yang tepat?
h. Sebarkan / distribusikan.
Informasi harus sampai ke orang‐orang yang tepat. Ini merupakan
masalah besar dalam perusahaan dan barangkali merupakan langkah
yang paling sulit dari 10 langkah mengubah informasi menjadi
pengetahuan. Isu ini bisa memakan satu buku, sebagian besar
diantaranya berpusat pada hubungan antar pribadi. Informasi,
khususnya informasi terkustominasi, bisa sangat berharga dalam
organisasi. Karenanya informasi semacam ini bisa dilindungi,
diperdagangkan, ditahan, disembunyikan, dihias atau diolah dalam
struktur tertentu.
i. Bertindaklah berbasis informasi.
Banyak buku telah ditulis mengenai pentingnya membuat keputusan
dan banyak buku juga telah ditulis mengenai pemanfaatan informasi,
data, dan pengetahuan dalam keputusan‐keputusan tersebut. Apa yang
membuat sebuah keputusan memiliki basis yang baik?
j. Gabungkan, pelihara, perbaharui.
Informasi bersifat dinamis dan hidup. Informasi harus disimpan,
dikelola, dipelihara dan diperbaharui secara terus‐menerus. Informasi
mesti diawetkan bersama data‐data dan pendapat‐pendapat lain.
Informasi harus disegarkan. Data‐data lama harus dibuang (kecuali
analisis tren). Baru kemudian informasi bisa menjadi pengetahuan.
Informasi boleh menjadi usang, tapi pengetahuan harus terus menguat.
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 13 -
2.5 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai
dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi Berbasis Komputer mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus
menggunakan komputer.
Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat
kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu
berhubungan dengan istilah “computer‐based” atau pengolahan informasi
yang berbasis pada komputer.
Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat
diperlukan misalnya dalam rangka pengambilan keputusan‐keputusan
stategis.
Terbentuknya sistem informasi yang akurat untuk membantu setiap
pengambilan keputusan. Di tengah lajunya kemajuan industri yang berbasis
teknologi telekomunikasi dan informatika, informasi yang cepat dan akurat
semakin menjadi kebutuhan pokok para decission maker. Informasi
merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajemen untuk
melakukan pengambilan keputusan. Sedangkan suatu sistem informasi
bertujuan untuk memasok segala kebutuhan informasi bagi mereka yang
membutuhkannya. Sistem informasi yang tepat akan membantu kebijakan
level manajerial dalam hal program‐program dan rencana‐rencana
operasional serta sasaran yang akan dicapai misalnya oleh organisasi atau
perusahaan.
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 14 -
2.6 Budaya Menulis Melalui Blog dan Manfaatnya
Blog merupakan salah satu media yang memberikan kesempatan kepada
setiap pengguna internet membudayakan menulis aktivitas yang dilakukan.
Blog termasuk kategori web2.0, karena pada blog terdapat unsur kolaborasi
antar pengunjung melalui berbagai fitur seperti komentar, shoutbox. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dari blog antara lain :
a) Knowledge Sharing. Blog bisa menjadi sangat bermanfaat jika diisi
dengan pengetahuan yang bermanfaat buat orang banyak. Dengan blog,
semua orang bisa dengan mudah mengeksternalisasikan pengetahuan
yang dimilikinya ke dunia maya (internet). Sehingga dengan begitu
pengetahuan yang dimilikinya itu bisa di‐share ke orang lain dan
menjadi bermanfaat buat orang yang membutuhkannya.
b) Bridge Blogging. Blog bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan dengan
bahasa santai tetapi tetap terarah. Misalkan menceritakan kondisi suatu
daerah yang memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para pelancong
baik domestik maupun mancanegara. Bridge blogging mampu
menampilkan wajah sebenarnya dari suatu keadaan, tanpa ada yang
ditutup‐tutupi, tanpa polesan disana‐sini.
c) Ground Voice, Suara Akar Rumput. Dengan blog, orang dapat dengan
leluasa menuliskan pendapatnya tentang suatu hal. Opini‐opini yang
muncul dari blogosphere kemudian bisa menjadi sebuah opini yang kuat
yang mampu menunjukkan bagaimana sebenarnya pendapat
masyarakat tentang suatu hal. Selama ini opini umum yang berkembang
di masyarakat selalu dikendalikan oleh pihak media‐media yang sudah
besar dan berpengaruh. Kondisi sekarang ini hampir semua media
didunia sudah kehilangan objektifitasnya. Banyak media yang sengaja
dibuat oleh kelompok‐kelompok tertentu untuk mengendalikan opini
umum yang berlaku dimasyarakat. Dengan blog, opini umum yang
berkembang bisa dikendalikan langsung oleh individu‐individu yang
terlibat. Dengan begitu, opini yang terbentuk adalah opini yang jujur
Departemen Teknologi Informasi Dikeluarkan oleh :
Sentra KKPI VEDC Malang
Tanggal :
4/1/2008 Halaman
Modul 9 : Pengelolaan Informasi K K P I 0 9 - 15 -
langsung dari setiap individu dari masyarakat, tanpa dimanipulasi
terlebih dahulu oleh pihak media.
d) Idea Incubation. Biasanya jika seseorang mempunyai suatu ide yang
tidak langsung direalisasikan. Bahkan biasanya ide yang muncul dalam
otaknya terpendam sekian lama untuk proses pematangan ide, seiring
berjalannya waktu, akan muncul konsep‐konsep pelengkap dari ide
tersebut. Juga tidak dipungkiri biasanya suatu ide yang muncul dalam
diri seseorang tidak akan direalisasikan jika tidak ada orang yang
mendukung idenya tersebut. Oleh karena itu, jika suatu ide muncul
dalam diri kita, akan sangat bagus kalau kita menginkubasikan ide
tersebut selama beberapa lama sambil men‐share ide tersebut ke
beberapa orang yang mungkin akan mendukung ide yang kita miliki.
Setelah proses inkubasi tersebut, kita akan mendapatkan ide yang
matang dan kita juga siap untuk merealisasikan ide tersebut dengan
dukungan dari orang‐orang yang terlibat dalam proses inkubasi ide kita
sebelumnya. Blog bisa berperan sebagai tempat untuk meng‐inkubasikan
ide yang kita miliki dan sangat memungkinkan berbagi dengan
orang lain untuk memberikan tambahan ide dan juga dukungan buat
kita untuk merealisasikan ide.